Bakteri (Alfin Zidniyatur R, S.Pd) - PDF Flipbook

Bakteri (Alfin Zidniyatur R, S.Pd)

105 Views
2 Downloads
PDF 16,223,316 Bytes

Download as PDF

REPORT DMCA


BAKTERI

UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER I

Alfin Zidniyatur Rochman Banjari
A1C215002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAKTERI

UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER I

Oleh:
Alfin Zidniyatur Rochman Banjari

A1C215002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya pulalah bahan ajar Reproduksi Bakteri Kelas X SMA/MA semester I dapat
diselesaikan dengan baik.

Bahan ajar ini membahas materi reproduksi bakteri secara menyeluruh berdasarkan
kurikulum tahun 2013 dan mengembangkan proses pembelajaran siswa aktif dengan tiga aspek
kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Bahan ajar ini diharapkan dapat
membantu siswa dalam proses pembelajaran yang focus pada pemberian pengalaman belajar
siswa dalam mengembangkan kompetensinya agar kelak mampu memahami dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna. Oelh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan bahan ajar ini pada masa yang akan
datang. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasi kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan.

Banjarmasin, November 2017

(Penulis)

Alfin Zidniyatur Rochman banjari|i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………………….. ii
Kompetensi Dasar …………………………………………………………………… 1
Indikator Pembelajaran Khusus……………………………………………………… 1
Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan bakteri …………………………………. 2

struktur bakteri, Bentuk bakteri, serta perbedakan antara bakteri, archabacteria, 2
dan eubacteria………………………………………………………………………… 6
Bakteri gram positif dan negative……………………………………………………. 7
Cara Hidup bakteri ………………………………………………………………….. 10
Pertahanan Bakteri pada Lingkungan yang buruk…………………………………… 11
Reproduksi Bakteri ………………………………………………………………….. 13
Klasifikasi bakteri …………………………………………………………………… 17
Peran bakteri dalam Kehidupan Manusia ……………………………………………. 20
Usaha Manusia dalam menanggulangi bahaya bakteri ……………………………… 22
Cyanobacteria (bakteri hijau-biru) ………………………………………………...... 24
Daftar pustaka ………………………………………………………………………..

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| ii

I. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem dan lingkungan hidup
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
3.4. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan eubacteria berdasarkan
ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.4 Menyajikan data data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan
berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan

II. IPK
1.1.1 menjelaskan isi kandungan dari Al-Qur’an/Al-Kitab agama yang dianutnya berkaitan dengan
bakteri yaitu QS. Al-Baqarah: 26, QS. An-Nur: 45, QS. Al-Baqarah: 31, dan Al-Hijr: 20
2.2.1 menunjukkan perilaku ilmiah dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, serta
berpendapat secara ilmiah dan kritis
3.4.1. Menjelaskan pengertian bakteri, bentuk bakteri, dan struktur bakteri
3.4.2. Menjelaskan bakteri gram positif dan negative, dan pertahanan bakteri pada lingkungan yang
buruk
3.4.3 menguraikan reproduksi bakteri
3.4.4 Menguraikan cara hidup bakteri
3.4.5 menguraikan klasifikasi bakteri
3.4.6 memberi contoh peranan bakteri dalam kehidupan manusia
3.4.7 Memberi contoh mengenai usaha manusia dalam menanggulangi bahaya bakteri
3.4.8 Menguraikan Cyanobacteri (bakteri hijau-biru)
4.4.6 Membuat kliping contoh peranan dalam kehidupan manusia
4.4.7 Membuat makalah mengenai usaha manusia dalam menanggulangi bahaya bakteri
4.4.8 Membuat makalah mengenai Cyanobacteria

Alfin Zidniyatur Rochman banjari|1

BAKTERI

Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan bakteri

Q.S. Al-Baqarah: 26 Q.S. An-Nur: 45
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat “Dan Allah telah menciptakan semua jenis

perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu

dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian

mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang

Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: lain) berjalan dengan empat kaki. Allah

"Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk menciptakan apa yang dikehendaki-Nya,

perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala

orang yang disesatkan Allah, dan dengan sesuatu.

perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-

Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah
kecuali orang-orang yang fasik,”

Q.S. Al-Baqarah: 31 Q.S. Al-Hijr: 20
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama “Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi

(benda-benda) seluruhnya, kemudian keperluan-keperluan hidup, dan (Kami

mengemukakannya kepada para Malaikat lalu menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda- sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.”

benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang
benar!””

struktur bakteri, Bentuk bakteri, serta perbedakan antara bakteri, archabacteria, dan
eubacteria

A. Bakteri, Archaebakteria, dan Eubacteria
Bakteri merupakan organisme seluler (bersel satu) yang
tidak memiliki inti sel (prokariotik), dan pada umumnya
memiliki dinding sel, tetapi tidak berklorofil.
Archaebacteria merupakan bakteri yang dinding selnya Bentuk bakteri Bacillus
tidak mengandung petidoglikan. Archaebacteria memiliki
RNA dan protein penyusun ribosom yang sangat berbeda
dengan bakteri pada umumnya, dan lebih mirip dengan
RNA dan protein yang terdapat pada sel eukariot. Sebagian
bakteri hidup pada habitat yang ekstrim.
Eubacteria adalah bakteri yang memiliki dinding sel yang Bentuk Bakteri Coccus
mengandung peptidoglikan. Eubacteria meliputi sebagian
besar jenis bakteri yang dapat hidup dimana pun
(kosmopolit), baik saprobe, parasite, maupun bakteri yang
melakukan symbiosis mutualisme.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 2

B. Struktur Bakteri Sturktur bakteri
Sel bakteri terdiri atas beberapa bagian. Yaitu kapsul,
dinding sel, membran plasma, mesosoma, sitoplasma,
ribosom, DNA, granula, cadangan makanan, klorosom,
vakuola gas, Flagela, dan pilus (fimbria)
Kapsul
Kapsul atau lapisan lendir merupakan lapisan terluar dari
bakteri yang mneyelimuti dinding sel. Ketebalan lapisan
tersebut bervariasi pada berbagai jenis bakteri. Lapisan
yang tebal disebut Kapsul, sedangkan jika lapisannya tipis
disebut Lapisan lendir. Bakteri yang hidup parasite pada
organisme lain dan bersifat pathogen (penyebab penyakit)
pada umumnya memiliki kapsul, sedangkan bakteri
saprobe (mendapatkan makanan dari sisa organisme)
biasanya memiliki lapisan lendir. Oleh karena itu, makanan
yang terkontaminasi bakteri jenis ini biasanya akan terlihat
berlendir.
Kapsul atau lapisan lendir berupa senyawa kental dan
lengket yang disekresikan oleh bakteri. Kapsul tersusun
dari glikoprotein, sedangkan lapisan lendir tersusun dari air
dan polisakarida. Kapsul dan lapisan lendir tersusun dari
air dan polisakarida. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi
sebagai pelindung, menjaga sel agar tidak kekeringan, dan
membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada
substrat. Pada bakteri pathogen, kapsul melindungi bakteri
dan pengaruh system kekebalan (antibodi) yang dihasilkan
oleh sel tubuh inang.
Dinding sel
Dinding sel bakteri berfungsi untuk mempertahankan
bentuk sel, memberikan perlindungan fisik, dan menjaga
sel agak tidak pecah, dalam lingkungan yang hipotonis
(tekanan osmotic lebih rendah). Akan tetapi, sel bakteri
dapat mengalami plasmolisis jika berada dalam lingkungan
yang hipertonis (tekanan osmotic lebih tinggi). Hal inilah
yang menyebabkan bakteri akan mati jika berada pada
larutan yang pekat, misalnya mengandung banyak garam
atau banyak gula.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 3

Membran plasma
Membran lasme tersusun dari senyawa fosfolipid dan
protein yang bersifat selektif permeable (dapat dilewati oleh
zat-zat tertentu). Membran plasma berfungsi membungkus
sitoplasma dan mengatur pertukaran zat yang berada di
dalam sel dengan zat di luar sel.
Mesosom
Mesosom adalah organel sel yang merupakan penonjolan
membran plasma kea rah dalam sitoplasma. Mesosoma
berfungsi untuk menghasilkan energi, membentuk dinding
sel baru saat terjadi pembelahan sel, dan menerima DNA
pada saat konjugasi
Sitoplasma
Sitoplasma bakteri merupakan cairan koloid yang
mengandung molekul organik (lemak, protein, dan
karbohidrat), garam-garam mineral, enzim, DNA, klorosom
(pada bakteri fotosintetik), dan ribosom. Sitoplasma
berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi
metabolisme sel.
Ribosom
Ribosom merupakan organel-organel kecil yang tersebar di
dalam sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein.
Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA. Jumlah
ribosom di dalam suatu sel bakteri dapat mencapai ribuan,
misalnya E. coli yang memiliki sekitar 15.000 ribosom.
DNA
Bakteri memiliki dua macam DNA, yaitu DNA kromosom
dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA Kromosom
merupakan materi genetik yang menentukan sebagian
besar sifat-sifat metabolisme bakteri, sedangkan DNA
nonkromosom (plasmid), hanya menentukan sifat-sifat
tertentu, misalnya sifat pathogen, sifat fertilitas, dan sifat
kekebalan terhadap suatu antibiotic
Granula dan vakuola gas
Pada umumnya bakteri memiliki granula-granula yang
berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan atau
senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya, misalnya

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 4

Thiospirillum yang menghasilkan butir-butir belerang.
Vakuola gas hanya terdapat pada bakteri-bakteri
fotosintetik yang hidup di air. Vakuola gas memungkinkan
bakteri mengapung di permukaan air, sehingga
mendapatkan sinar matahari untuk berfotosintesis.
Klorosom
Klorosom adalah suatu struktur lipatan di bawah membran
plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya.
Klorosom berfungsi untuk fotosintesis dan hanya terdapat
pada bakteri fotosintetik, misalnya Chlorobium
Flagela
Flagella adalah bulu cambuk yang tersusun dari senyawa
protein, terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai
alat gerak. Berbeda dengan flagella sel eukariotik, flagella
bakteri tidak terbungkus oleh perluasan membran plasma.
Flagela dimiliki oleh sel bakteri yang berbentuk batang
(basil), koma (vibrio), dan spiral.
Pilus atau Fimbria
Pilus atau fimbran adalah struktur seperti flagel, tetapi
berupa rambut-rambut berdiameter lebih kecil, pendek, dan
kaku, yang terdapat di sekitar dinding sel. Fungsi pilus atau
fimbria yaitu untuk membantu bakteri menempel pada
suatu media tempat hidupnya dan meletakan diri dengan
sel bakteri lainya, sehingga terjadi transfer DNA pada saat
terjadi konjugasi
C. Bentuk Sel
Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi. Bentuk dasar
sel bakteri, antara lain sebagai berikut:
1. Basil
Yaitu bakteri berbentuk seperti batang Contohnya Bacillus
subtilis (Penghasil antibiotic basitrasin dan subtilin), Bacillus
cereus (Menyebabkan keracunana makanan dan infeksi
mata), dan Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks
pada hewan ternak, misalnya sapi).
2. Kokus
Yaitu bakteri berbentuk bulat seperti bola. Contohnya
Nitrosococcus (bakteri yang membantu menyuburkan tanah)

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 5

3. Spirilum
Bakteri berbentuk bergelombang seperti spiral. Coontohnya
Rhodospirillum rubrum (bakteri fotosintetik yang memiliki
pigmen hijau dan merah) dan Spirillum minor (penyebab
deman akibat gigitan tikus)
Selain itu, ada pula bakteri yang memiliki bentuk
perpaduan antara lain sebagai berikut:
1. Kokobasil
Yaitu bakteri berbentuk antara bulat dan batang.
Contohnya Coxiella burnetiid (menyebabkan demam Q, jika
seseorang menghirup sora bakteri yang tersebra di uadar
atau melakukan kontak dengan hewab ternak yang
terinfeksi)
2. Vibrio
Yaitu bakteri berbentuk seperti tanda baca koma.
Contohnya Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera)
3. Spiroseta
Yaitu bakteri berbentuk spiral ulir seperti sekrup.
Tubuhnya bisa memanjang dan memendek saat bergerak.
Contohnya Treponema pallidium (penyebab penyakit sifilis
pada alat kelamin)
Bakteri yang berupa sel tunggal dan ada pula yang
membentuk agregat (kumpulan). Bakteri berbentuk vibrio
dan spirillum pada umumnya berupa sel tunggal,
sedangkan bakteri yang berbentuk coccus dan bacil ada
yang berupa sel tunggal maupun membentuk agregat

Bakteri gram positif dan gram negative
Bakteri gram positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang dinding selnya
menyerap warna violet dan memiliki lapisan peptidoglikan
yang tebal. Di bawah mikroskop elektron, irisan melintang sel
Gram-positif, dinding sel sebagai lapisan di atas membran
plasma yang relatif tebal, yang sensitif terhadap lisozim.
Protein dan polisakarida, menyokong lapisan substruktur
dinding sel. Protein membran tipe-spesifik serologik dari
Streptococcus grup A membentuk suatu lapisan dinding

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 6

fimbria eksternal yang tebal dan tersebar, yang dapat dirusak
oleh tripsin tanpa mengganggu kelangsungan hidup sel.
Contoh bakteri gram positif yaitu Actinomyces, Lactobacillus,
Clostridium, Eubacterium, Dan lain sebagainya.

Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang dinding selnya
menyerap warna merah dan memiliki lapisan petidoglikan
yang tipis. Lapisan petidoglikan pada bakteri gram negatif
terletak di runga periplasmic antara membran plasma dengan
membran luar. Contohnya yaitu Azotobacter, Rhizobium
leguminosarum, Salmonella typhi, dan lain sebagainya. Bakteri
gram negatif yang bersifat pathogen lebih berbahaya daripada
bakteri gram positif karena membran luar pada dinding selnya
dapat meindungi bakteri dari sistem perthanan inang dan
menghalangi masuknya obat-obatan antibiotic.

Cara hidup bakteri

A. Bakteri Autotrof

Bakteri autotroph adalah bakteri yang dapat membuat

makanan sendiri dari senyawa organik. Untuk

membuat makanan bakteri memerlukan energi.

Berdasarkan asal sumber energi yang digunakan untuk

menyusun makanan, bakteri dibedakan menjadi dua,

yaitu bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof

1. Bakteri fotoautotrof Bakteri Fotoautotrof
(Bakterioklorofil)
Bakteri fotoautotroph adalah bakteri yang dapat

membuat makanannya sendiri menggunakan energi

yang berasal dari cahaya matahari atau melalui proses

fotosintetsis. Bakteri fotoautotrof memiliki pigmen-

pigmen fotosintetik, antara lain pigmen hijau yang

disebut bakterioklorofil (bakterioviridi), pigmen ungu

(bakteriorpurpurin), pigmen kuning (karoten), dan

pigmen merah yang disebut bakteriorhodopsin.

Contoh bakteri fotoautotrof antara lain

rhodopseudomonas dan Rhodospirillum.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 7

Bakteri kemoautotrof

Bakteri kemmoautotrof adalah bakteri yang dapat

membuat makanannya sendiri menggunakan energi

kimia. Energi kimia berasal dari reaksi oksidasi

senyawa anorganik, misalnya ammonium (NH3), nitrit

(HNO3), belerang (S), dan FeCO3. Contoh bakteri

kemoautotrof antara lain Thiobacillus ferrooxidans,

Cladotrhix dan Leptotrhix ochracea, dan Nitrobacter.

bakteri Kemoautotrof

(nitrosomonas sp.)

B. bakteri heterotrof

Bakteri heterotroph adalah bakteri yang mendapatkan

makanan berupa senyawa organik dari organisme

lainnya. Bakteri heterotroph dapat hidup secara

Saproba (Penguraai), parasite, dan symbiosis

mutualisme.

1. Bakteri Saproba (Pengurai)

Bakteri saprobe adalah bakteri yang memperoleh Bakteri heterotroph
makanan dengan cara menguraikan organisme yang (E. coli)
sudah mati atau bahan organik lainnya. Bakteri saprobe

merupakan organisme pengurai (decomposer)

bangkai, tumbuhan yang sudah mati, dan sampah.

Bakteri saprobe ada yang menguntungkan dan ada

pula yang merugikan . contoh bakteri saprobe antara

lain Escherichia coli, Cellvibro, Alcaligenes, dan lain

sebagainya.

2. Bakteri Parasit

Bakteri parasite adalah bakteri yang mendapatkan

makanannya dari tubuh organisme lain yang

ditumpanginya. Bakteri parasite pada umumnya

bersifat pathogen (menimbulkan penyakit) bagi tubuh

inang. Beberapa bakteri pathogen bersifat oportunis,

artinya bakteri tersebut hidup di dalam tubuh inang

dan dapat menyebabkan penyakit ketika sistem Bakteri parasite
pertahanan tubuh inang melemah akibat berbegai (Corynebacterium diphtheriae)
faktor. Contoh bakteri parasite antara lain

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 8

Corynebacterium diphtheriae, Bordetella pertussis,
Francisella tularensisi, dan lain sebagainya.

3. Bakteri yang bersimbiosis mutualisme
Bakteri yang bersimbiosis mutualisme adalah bakteri
yang mendapatka makanan dari organisme lain, tetapi
mampu memberikan keuntungan bagi orgnisme
pasangan simbiosisnya. Contoh bakteri yang
bersimbiosisi mutualisme antara lain: Rhizobium
leguminosarum yang hidup pada akar tanaman kacang-
kacangan. Bakteri Rhizobium berada di dalam tanah, Bakteri yang bersimbiosis
kemudian masuk ke dalam rambut akar tanaman mutualisme
polong-polongan, dan menyebabkan jaringan akat
tanaman tumbuh membentuk nodul (bintil-bintil)
seperti kutil. Bakteri ini memperoleh makanan dari sel-
sel akar dan mampu mengikat nitrogen bebas di udara
untuk memenuhi kebutuhan hidup tumbuhan inang.
B. Bakteri aerob dan anaerob
Agar dapat menghasilkan energi, bakteri perlu
merombak makanannya melalui proses respirasi secara
aerobic atau secara anaerobic. Berdasarkan
kebutuhannya terhadap oksigen, bakteri dapat
dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu bakteri aerob,
bakteri anaerob fakultatif, dan bakteri obligat.
1. Bakteri aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan Bakteri aerob
oksigen untuk hidupnya, jika tidak ada oksigen, bakteri
aerob akan mati. Bakteri aerob menggunakna glukosa
atau zat organik lainnya (misalnya etanol) untuk
dioksidasi menjadi CO2 (karbon dioksida), H2O (Air),
dan sejumlah energi, bakteri Aerob antara lain
Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Methanomonas.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 9

Bakteri Anaerob Fakultatif
Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat
hidup dengan baik jika ada oksigen maupun tidak ada
oksigen. Contoh bakteri anaerob fakultatif antara lain
Lactobacillus, Alcaligenes, Streptooccus, Escherichia coli,
dan lain sebagainya.

Bakteri anaerob fakultatif
3. Bakteri Anaerob Obligat
Bakteri anaerob obligat adalah bakteri yang tidak
membutuhkan oksigen dalam hidupnya. Jika ada
oksigen, bakteri anaerob obligat akan mati. Contoh
bakteri anaerob oblihat antara lain Clostridium tetani,
Bacteroides fragilis, Provotella melaninogencita, dan
sebagainya.

Bakteri anaerob obligat

Pertahanan Bakteri pada Lingkungan yang buruk

Beberapa jenis bakteri dapat bertahan hidup meskipun

kondisi lingkungan kurang menguntungkan, yaitu

dengan membentuk endospore di dalam sel. Endospore

merupakan bentuk bakteri yang tidak aktif (istirahat).

Bentuk endospore ada yang bulat ada yang bulat-

panjang. Ukuran endospore ada yang lebih kecil atau

Endospore pada sel bakteri lebih besar dari diameter selnya.
Endospore bersifat sedikit impermeable, sehingga lebih

tahan terhadap desinfektan, kekringan, sinar, suhu

panas, dan suhu dingin. Jika kondisi lingkungan

membaik, endospore juga dapat terbentuk jika terjadi

penumpukan zat-zat sisa metabolisme hasil ekskresi

bakteri yang mengganggu di sekitar sel. Bakteri yang

membentuk endospore sebagian besar adalah golongan

bakteri gram positif. Contoh bakteri yang dapat

membentuk endosporaa antara lain Bacillus mycoides,

Bacillus anthracis, bacillus cereus, Bacillus thuringiensis, dan

lain sebagainya.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 10

Reproduksi bakteri

A. Reproduksi secara Aseksual

Bakteri melakukan reproduksi secara aseksual dengan

pembelahan biner, yaitu dari satu sel menjadi dua sel,

dari dua sel menjadi empat sel, dari empat sel menjadi

delapan sel dan seterusnya. Pembelahan ini terjadi

secara amitosis (secara langsung), yaitu tidak melalui

tahap-tahap tertentu seperti pada pembelahan mitosis.

Umumnya, bakteri mampu membelah sekitar 1-3 jam Reproduksi bakteri secara
sekali. Sebagai contoh, Escherichia coli membelah aseksual (Pembelahan biner)
setiap 20 menit sekali. Dalam waktu singkat, jumlah sel

dalam koloni akan terus berlipat ganda dari suatu

genersi ke generasi berikutnya. Namun, pertumbuhan

koloni bakteri akan melambat pada titik tertentu, yaitu

ketika kehabisan nutrisi atau terjadi penumpukan sisa-

sisa metabolism yang meracuni bakteri itu sendiri.

B. Reproduksi bakteri secara Seksual

Bakteri melakukan reproduksi secara seksual dengan

cara rekombinasi gen. rekombinasi gen adalah

peristiwa bercampurnya sebagian materi gen (DNA)

dari dua sel bakteri yang berbeda, sehingga terbentuk

DNA rekombinan. Dalam rekombinasi gen, akan

dihasilakn dua sel bakteri dengan materi genetic

campuran dari kedua induknya. Rekombinasi gen

dapat terjadi melalui konjugasi, transduski, dan

transformasi. Konjugasi pada bakteri

dan transformasi.

1. Konjugasi

Konjugasi adalah pemindahan materi gen dari suatu

sel bakteri ke sel bakteri lain secara langsung melalui

jembatan konjugasi. Mula-mula, kedua sel bakteri

berdekatan, kemudian membentuk struktur seperti

jembatan yang menghubungkan kedua sel tersebut.

Transfer kromosom maupun transfer plasmid akan

terjadi melalui jembatan konjugasi. Sel yang

mengandung materi gen rekombinan kemudian

memisah dan terbentuklah dua sel bakteri dengan sifat

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 11

baru (sifat rekombinan). Contoh bakkteri yang mampu
berkonjugasi, antara lain Salmonella typhi dan
Pseudomonas sp. Transfer kromosom dapat pula
terjadi melalui pilus seks, seperti yang terjadi pada
Escherichia coli.
2. Transduksi
Transduksi adalah rekombinasi gen antara dua sel
bakteri dengan diperantarai virus fag. Virus fag telah
menginfeksi suatu bakteri pada daur litik maupun
daur lisogenik akan mengandung partikel DNA
bakteri. Jika virus fag tersebut menginfeksi bakteri Transduksi pada bakteri
lainnya, akan terjadi rekombinasi gen pada bakteri-
bakteri yang terinfeksi fag. Virus fag temperat (visrus
yang dapat bereprosuksi secara litik maupun lisogenik)
merupakan virus yang paling ccok untuk proses
transduksi.
3. Transformasi
Transformasi adalah rekombinasi gen yang terjadi
melalui pengambilan langsung sebagai materi gen dari
bakteri lain, yang dilakukan oleh suatu sel bakteri.
Bakteri yang mampu melakukan transformasi secara
alamiah, yaitu bakteri-bakteri yang dapat meproduksi
enzim khusus, antara lain Rhizobium, Streptpcoccus,
Neisseria, Pneumococcus, dan Bacillus. Dalam
teknologi rekayasa gen, bakteri yang tidak dapat
melakukan transformasi secra alamiah dapat dipaksa
untuk menangkap dan memasukkan suatu plasmid
rekombinan ke dalam selnya dengan cara memberikan Transformasi pada bakteri
kalsium klorida atau melalui suatu proses yang disebut
kejut panas.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 12

Bakteri metanogen Klasifikasi bakteri
A. Archaebacteria
Archaebacteria adalah bakteri yang dinding selnya tidak
mengadung petidoglikan. Archaebacteria memiliki RNA
dan protein penyusun ribosom yang sangat berbeda
dengan bakteri pada umumnya, dan lebih mirip dengan
RNA dan protein yang terdapat pada sel eukariot.
Sebagain besar Archaebacteria hidup pada habitat yang
ekstrim, misalnya di mata air panas, air laut yang terlalu
asin, kawah, lumpur, dan gambut. Berdasarkan
habitatnya yang ekstrem, Archaebacteria dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu bakteri metabogen, bakteri halofil,
dan bakteri termofil.
1. Bakteri Metaogen
Bakteri metanogen merupakan bakteri yang
menghasilkan metana (CH4) dengan cara mereduksi CO2
dengan H2. Bakteri metanogen termasuk bakteri anaerob
yang paling tidak toleran terhadap oksigen, atau akan
teracuni jika ada oksigen. Sebagain besar bakteri ini hidup
di lumpur atau di rawa-rawa yang miskin oksigen. Gas
metana yang dihasilkan keluar sebagai gelembung-
gelembung yang disebut gas rawa. Selain itu, ada pula
yang hidup di dalam saluran pencernan hewan pencerna
selulosa, misalnya pada sapi, kambing, dan rayap. Spesies
bakteri metenogen saat ini dikomersialkan sebagai strain
bakteri dalam pembuatan biogas dari bahan sampah dan
kotoran hewan. Contoh bakteri metanogen, antara lain
Methanomonas dan Methanobacterium.
2. Bakteri halofil
Bakteri halofil adalah bakteri yang hidup di lingkungan
dengan kadar garam tinggi. Kondisi optimum untuk
pertumbuhna bakteri ini berkadar garam sekitar 20%,
tetapi ada pula yang hidup di lingkungan dengan kadar
sepuluh kali keasinan air laut. Contoh bakteri halofil,
antara lain Halobacterium.
3. Bakteri termofil

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 13

Protobacteria (Salmonella) Bakteri termofil merupakan bakteri yang hidup pada
lingkungan bersuhu panas cenderung bersifat asam
karena mengandung sulfur. Bakteri yang hidup di
lingkungan bersuhu panas dan asam disebut bakteri
termoasidofil. Kondisi optimum untuk pertumbuhan
bakteri ini sekitar 60-80% dengan pH sekitar
B. Eubacteria
Eubacteria adalah bakteri yang memiliki dinding sel yang
mengandung peptidoglikan. Eubacteria meliputi sebagian
besar jenis bakateri yang dapat hidup di manapun
(kosmopolit), baik saprobe, parasite, maupun bakteri yang
melakukan symbiosis mutualisme. Terdapat ribuan
spesies eubacteria yang sudah diketahui. Eubacteria dapat
di klasifikasikan berdasarkan perbandingan Signature
sequence (urutan basa khas) pada RNA ribosom.
Berdasarkan perbedaan urutan basa khas pada RNA
ribosom tersebut, eubacteria dibagi menjadi lima
kelompok utama, yaitu Proteobacteria, bakteri gram
positif, cyanobacteria, Spirochaeta, dan chlamydia.
1. Protobacteria
Protobacteria merupakan kelompok eubacteria yang
beragam, dan dapat dibedakan lagi menjadi tiga
subkelompok, yaitu sebagai berikut.
a) Bakteri ungu
Bakteri ungu memiliki bakterioklorofil yang terseimpan di
dalam membran plasma sel, sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Bakteri ini tidak menghasilkan oksigen
karena menggunakan air (H2O) sebagai agen pereduksi
(donor electron) dalam proses fotosintesis tetapi
menggunakan zat selain air, misalnya H2S. bakteri ungu
ada yang hidup secara fotoautotrof, yaitu berfotosintesis
menggunakan cahaya untuk menyintesisi senyawa
organik, dengan sumber karbon dalam bentuk senyawa
anorganik (CO2). Namun, ada pula yang hidup dengan
cara fotoheterotrof, yaitu menggunakan cahay untuk
berfotosintesis, dengan sumber karbon dalam senyawa
organik. Bakteri ungu sebagain besar bersifat anaerob

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 14

Bakteri gram positif obligat (tidak membutuhkan oksigen) dan hidup di
(Mycobacterium tuberculosis) lumpur, kolam, atau danau. Bakteri ini ada juga yang
memiliki flagel, seperti chromatium.
b) Protobacteria kemoautotrof
Protobacteria kemoautotrof dapat menyintesis
makanannya senndiri menggunakan energi kimia. Ada
yang hidup bebas, dan ada pula yang hidup bersimbiosis
dengan organisme lain (misalnya, dalam bintil akar
tanaman kacang-kacangan). Contohnya Rhizobium
leguminosarum yang dapat mengikat N2 bebas.
c) Protobacteria kemoheterotrof
Protobacteria kemoheterotrof membutuhkan zat organik
sebagai sumber karbon dan energi. Sebagian besar
protobacteria kemoheterotrof hidup di saluran usus
hewan, bersifat anaerob fakultatif (dapat hidup dengan
oksigen maupun tidak), berbentuk batang, dan tidak
berbahaya. Namun ada pula yang bersifat pathogen
(menyebabkan penyakit), seperti Salmonella sp. dan
Escherichia coli.
2. Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif umumnya bersifat kemoheterotrof,
tetapi beberapa hidup secara fotoautotrof. Bakteri gram
positif dapat membentuk endospore yang resisten,
contohnya Bacillus sp. dan Clostidium sp. Namun, ada pula
yang tidak membentuk endospore, misalnya Mycoplasma
sp. yang hidup di tanah dan menyebabkan penyakit paru-
paru “Walking pneumonia” pada manusia. Mycoplasma sp.
merupakan bakteri gram positif yang memiliki keanehan
karena telah berevolusi menjadi bakteri gram negatif.
Bakteri gram positif lainnya adalah kelompok
Actinomycetes yang memiliki koloni bercabang
menyerupai jamur dan hidup di tanah, contohnya
Streptomyces sp. (penghasil antibiotic)

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 15

Cyanobacteria (Anabaena 3. Cyanobacteria
sp.) Cyanobacteria memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan.
Cyanobacteria dapat berupa uniseluler atau multiseluler,
berdinding sel tebal dan mengandung gelatin, serta
memiliki sel-sel khusus (misalnya heterokista, akinet, dan
baeosit). Sebagian besar cyanobacteria tidakk berflagel,
tetapi bersifat motil dengan pergerakan yang dilakukan
dengan cara meluncur. Sebagaian besar cyanobacteria
hidup bebas di air tawar, dan beberapa jenis di air laut.
Selain itu, ada yang bersimiosis dengan jamur membentuk
liken (disebt cyanolichen). Contoh cyanobacteria adalah
Anabaena sp. yang dapat mengikat nitrogen bebas di
udara.
4. Spirochaeta
Spirochaeta berbentuk heliks Panjang (hingga 0,25 mm)
san dapat bergerak. Spirochaeta ada yang hidup bebas dan
ada pula yang parasist contohnya Treponema pallidium,
Leptospira interrogans, dan Borrelia burgdorferi.

Spirochaeta (Treponema 5. Chlamydia
pallidum) Chlamydia ini berbeda dengan Eubacteria lainnya karena
tidak memiliki peptidoglikn pada dinding selnya.
Chlamydia (Chlamydia Chlamydia bersifat gram negatif dan hidup sebagai
psittaci) parasite obligat (parasite penuh) di dalam sel hewan atau
manusia, contohnya Chlamydia trachomatis.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 16

Peran bakteri dalam Kehidupan Manusia
A. Peran bakteri yang menguntungkan
• Rhizobium leguminosarum berfungsi untuk mengikat

nitrogen dari udara, menyuburkan tanah, hidup
bersimbiosis pada akar tanaman kacang-kacangan

Rhizobium leguminosarum
• Clostidium butyrium berfungsi untuk mengolah limbah

organik

Clostidium butyrium
• Pseudomonas aeruginosa berfungsi memperbaiki

kualitas tanah yang tercemar logam berat
(bioremediasi)

Pseudomonas aeruginosa
• Escherichia coli berfungsi membusukan makanan di

usus besar, menghasilkan vitamin K.

Escherichia coli

• Streptococcus lactis berfungsi membuat kefir dari bahan
susu

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 17

kefir dari bahan susu

• Lactobacillus casei berfungsi membuat keju dari bahan
susu

Keju

• Acetobacer xylinum berfungsi membuat nata de coco
dari air kelapa

Pembuatan nata de coco

• Acetobacter aceti berfungsi membuat asam cuka dari
alcohol

asam cuka

Bakteri yang merugikan menyebabkan keracunan
• Clostridium botulinum

makanan (botulisme)

Clostridium botulinum

• Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus

Clostridium tetani

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 18

• Neisseria gonorrhoeae menyebabkan kencing nanah pada
wanita dan pria

Neisseria gonorrhoeae

• Vibrio cholerae menyebabkan penyakit kolera

Vibrio cholerae

• Propionibacterium acnes menyebabkan jerawat

Propionibacterium acnes

• Streptococcus pneumoniae menyebabkan penyakit
pneumonoia

Streptococcus pneumoniae

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 19

Usaha Manusia dalam menanggulangi bahaya bakteri

A. Sterilisasi

Strerilisasi adalah cara membebaskan suatu medium,

alat, atau ruangan dari bakteri dan mikroorganisme

lainnya. Sterilisasi biasanya dilakukan untuk

menstrerilkan peralatan, pakaian, dan ruangan operasi

agar pasien tidak terkena infeksi. Sterilisasi ruangan

dapat dilakukan dengan menggunakan disinfektan,

Autoclaf, alat yang digunakan misalnya karbol, sedangkan sterilisasi alat digunakan
melalui pemanasan dengan autoclave.
untuk sterilisasi

B. Melindungi tubuh dari bahaya bakteri

• Menjaga agar tubuh memiliki sistem kekebalan yang

kuat, yaitu dengan cara mengonsumsi makanan yang

bergizi dengan jumlah yang mencukupi

• Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan

imunisasi atau vaksin terutama terhadap bakteri

penyebab penyakit tertentu

• Selalu menjaga kebersihan badan, mencuci tangan

menggunakan sabun, menggosok gigi secara teratur,

berolahraga, serta beristirahat cukup dan berkualitas

C. Pengolahan dan Teknologi Pengawetan Makanan

1. Pemanasan

Pemanasan makanan secara sederhana biasanya

dilakukan dengan tujuan membunuh kuman penyakit,

mencegah pembusukan yang disebabkan oleh

Pemanasan makanan mikroorganisme, dan menambah selera makan.

pembuatan ikan asin 2. Pengeringan
Prinsip dasar pengeringan adalah dehidrasi
(pengeluaran air) dari bahan makanan. Pengeringan
secara tradisional dilakukan dengan cara menjemur di
bawah panas matahari, misalnya dalam pembuatan ikan
asin, kerupuk, dan garam. Selain itu, pengeringan juga
dapat dilakukan dengan bantuan api, misalnya
pengasapan, sistem oven, dan pemanggangan.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 20

Pembekuan makanan pada 3. Pendinginan (pembekuan)
Nuget Pendinginan adalah penyimpanan bahan makanan pada
suhu rendah atau mencapai titik beku menggunakan
Pengawet alami dengan lemari es atau cold storage. Pendinginan menyebabkan
kunyit mikroorganisme menjadi tidak aktif, sehingga bahan
makanan dapat disimpan labih lama.

4. Penambahan Bahan Kimia
Penambahan bahan kimia (zat pengawet) bertujuan
untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Zat pengawet
terdiri atas senyawa organik dan anorganik dalam
bentuk asam maupun garam. Bahan pengawet organik
antara lain gula, asam sorbat, asam propionar, asam
asetat, dan asam benzoat. Bahan pengawet anorganik
antara lain garam dapur, sulfur, nitrit, dan natrium
nitrat. Penggunaan formalin untuk pengawetan
makanan sangat dilarang.
5. Sistem kemasan
Kemasan makanan dapat berupa botol, kaleng, plastic,
dan kertas berlapis aluminium. Tujuannya adakah agar
makanan terbebas dari kontaminasi mikroorganisme
dan udara luar.

Kemasan makanan kaleng

6. Iradiasi
Penyinaran dengan foton (partikel cahaya) yang berasal
dari zat radioaktif, misalnya sinar gamma, dapat
mematikan mikroorganisme pembusukan dan
pathogen. Iradiasi dapat dilakukan terhadap bahan
makanan mentah maupun makanan / minuman instan
dalam kemasan. Akan tetapi, iradiasi juga dapat
menimbulkan resiko seperti mutase pada
mikroorganisme, menyebabkan terjadinya ionisasi, dan
timbulnya radikal bebas pada bahan makanan.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 21

Cyanobacteria (bakteri hijau-biru)

1. Ciri-ciri Cyanobacteria

Struktur sel penyusun tubuh Cyanobacteria mirip dengan

bakteri Gram negatif, dengan ciri utama memiliki dinding sel

yang mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis. Sel

cyanobacteria terdiri atas bagian-bagian, yaitu lapisan lendir,

dinding sel, membran sel, membran fotosintesis, mesosoma, Struktur cyanobacteria
sitoplasma, ribosom, granula, vakuola, dan nucleoid.

2. Cara hidup dan habitat Cyanobacteria dapat
Cyanobacteria dapat hidup secara bebas mapuan hidup disuhu tinggi (±
bersimbiosis mutualisme dengan mikroorganisme lainnya. 720C)
Hal ini disebabkan cyanobacteria merupakan orgnisme
fotoautotrof yang mampu berfotosintesis untuk menyusun
makanannya sendiri menggunakan senyawa sederhana,
seperti karbon dioksida, ammonia, nitrit, nitrat , dan
senyawa lainnya. Cyanobacteria memiliki kesamaan dengan
alga (ganggang), yaitu memiliki klorofil a, mampu
menggunakan air sebagai sumber electron, dan mereduksi
karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Cyanobacteria dapat hidup di berbagai habitat, antara lain di
laut, rawa, air tawar, kolam, air got, tanah, tembok, batu,
gurun, bahkan menempel pada tumbuh-tumbuhan. Bebrapa
spesies dapat hidup di habitat yang ekstrem, misalnya di
perairan bersuhu tinggi (± 720C) atau dilingkungan asam
dengan pH 4, contohnya Synechococcus lividus.
4. Reproduksi cyanobacteria
1. Pembelahan Biner
Pembelahan biner dapat terjadi pada cyanibacteria uniseluler
maupun multiseluler yang berbentuk filamen (benang). Pada
cyanobacteria uniseluler, sel-sel hasil pembelahan ada yang
langsung memisah, dan ada pula yang tetap bergabung
sehingga membentuk koloni.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh organisme.
Bagian tubuh yang terlepas akan tumbuh menjadi individu
baru. Fragmentasi pada cyanobacteria yang berbentuk
filamen.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 22

3. Pembentukan endospore
Pembentukan endospore terjadi jika kondisi lingkungan
kurang menguntungkan, misalnya pada kondisi kekeringan.
4. Contoh Cyanobacteria dan peranannya
• Chroococcus sp. menghasilkan oksigen

Chroococcus sp.

• Microcystis sp. menyebabkan blooming yang

menghalangi cahaya matahari ke dalam perairan, dapat

menghasilkan racun yang berbahaya

Microcystis sp.

• Anabaena azollae menyuburkan tanah pertanian,
menyebabkan air di sawah tampak hijau

Anabaena azollae

• Gloeotrichia menyebabkan blooming dan habitat menjadi
licin

Gloeotrichia

• Polycytis sp. menutupi permukaan air kolam, sehingga air
kolam tampak biru keabuan.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 23

DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas. 2016. BIOLOGI UNTUK SMA/MA KELAS X. Jakarta: Erlangga

Adelina. 2011. Bakteri Neisseria. Diakses melalui https://mariadeline36.wordpress.com/2011/04/14/bakteri-

neisseria/. Pada tanggal 14 Desember 2017.

Agus, koto. 2013. Botulisme, Penyebab dan Pencegahan. Diakses melalui

https://www.kompasiana.com/ajuskoto/botulisme-penyebab-dan-

pencegahan_552875006ea834b8418b457e. pada tanggal 14 desember 2017.

Agus, Krisno. 2011. Keanekaragaman morfologi dan anatomi mikroorganisme sebagai bukti kedahsyatan

sang pencipta. Diakses melalui https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/311/. Pada tanggal

14 desember 2017.

Alex. 2013. LAPORAN STERILISASI AUTOKLAF Part. 2. Diakses melalui

https://alexschemistry.blogspot.co.id/2013/09/laporan-sterilisasi-autoklaf-part-2.html. Pada tanggal 14

desember 2017.

Alifia, ayik. 2015. cara menyalakan lampu dengan cuka. Diakses melalui

http://ayikalifia.blogspot.co.id/2015/01/cara-menyalakan-lampu-dengan-cuka.html. Pada tanggal 14

desember 2017.

Ani. 2017. Benarkah, Rutin Konsumsi Keju Bisa Bikin Lemak Tubuh Berkurang?. Diakses melalui

https://food.detik.com/info-sehat/d-3449438/benarkah-rutin-konsumsi-keju-bisa-bikin-lemak-tubuh-

berkurang. Pada tanggal 14 desember 2017.

Annisa. 2014. Clostridium tetani. Diakses melalui https://annisa52.wordpress.com/2014/10/06/clostridium-

tetani/. Pada tanggal 14 desember 2017

Ardi, ario 2012. Mengolah Ikan Sarden Kalengan. Diakses melalui

http://arioardi.blogspot.co.id/2012/09/mengolah-ikan-sarden-kalengan.html. Pada tanggal 14

desember 2017.

Basso. 2011. Frozen Food. Diakses melalui http://thegrowingbin.blogspot.co.id/2011/05/frozen-food.html.

Pada tanggal 14 desember 217.

Budi. 2014. Reproduksi pada monera. Diakses melalui https://sman10garut.wordpress.com/tag/pembelahan-

biner/. Pada tanggal 14 desember 2017.
Cahyo,wicaksono. 2017. Bakteri Streptococcus – Pengertian, Penyebab, Gejala serta Cara Pengobatannya.

Diakses melalui https://sehatafiat.com/bakteri-streptococcus/. Pada tanggal 14 desember 2017.

Dwinandha, fadil. 2015. Makalah tentang bakteri. Diakses melalui

http://testingbedel1.blogspot.co.id/2015/11/makalah-tentang-bakteri.html. Pada tanggal 14 Desember

2017

Fankhauser, david. 2001. Index to Micro Slides. Diakses melalui

https://fankhauserblog.wordpress.com/2001/07/11/index-to-micro-slides/. Pada tanggal 14 desember

2017.

Hendi. 2015. ANEKA MACAM POTONGAN SAYURAN. Diakses melalui

http://hendibahi.blogspot.co.id/2015/. Pada tanggal 14 desember 2017.

Karomah. 2017. Endospora bakeri-struktur, pembentukan, dan fungsinya. Diakses melalui

https://mikrobio.net/mikrobiologi/bakteriologi/endospora-bakteri.html. Pada tanggal 14 desember

2017.

Kyusho. 2017. Your good bacteria, dikses melalui https://steemit.com/health/@kyusho/your-good-bacteria.

Pada tanggal 14 desember 2017.

Lewin, jo. 2017. The health benefits of kefir. Diakses melalui

https://www.bbcgoodfood.com/howto/guide/health-benefits-kefir. Pada tanggal 14 desember 2017.

Meidariz. 2012. Vibrio cholerae. Diakses melalui http://www.authorstream.com/Presentation/meidariz12-

1398439-vibrio-cholerae/. Pada tanggal 14 desember 2017.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 24

Micha my. 2016. Pewarnaan gram. Diakses melalui

https://michamysbeautyjournal.blogspot.co.id/2016/09/pewarnaan-bakteri-1-gram-stain.html. Pada

tanggal 14 desember 2017.

Noni, aprelea. 2016. Pseudomonas aeruginosa. Diakses melalui

http://apreleanoni.blogspot.co.id/2016/04/pseudomonas-aeruginosa.html. Pada tanggal 14 desember

2017.

Novia. 2016. MENYERAMKAN! TERNYATA INI BAKTERI PENGHUNI KULIT MANUSIA. Diakses

melalui https://www.avoskinbeauty.com/blog/menyeramkan-ternyata-ini-bakteri-penghuni-kulit-

manusia/. Pada tanggal 14 desember 2017.

Olivia, ayu. 2013. TAHUKAH ANDA: THE YELLOWSTONE SUPER VOLCANO. Diakses melalui

http://olivklopedia.blogspot.co.id/2013/04/tahukah-anda-yellowstone-super-volcano.html. Pada

tanggal 14 desember 2017.

Panji. 2015. Struktur sel bakteri. Diakses melalui http://www.edubio.info/2015/08/struktur-sel-bakteri.html.

Pada tanggal 14 Desember 2017

Panji. 2017. Transformasi, transduksi, dan konjugasi pada prokariota. Diakses melalui

http://www.edubio.info/2017/01/transformasi-transduksi-dan-konjugasi.html. Pada tanggal 14

desember 2017.

Santri. 2013. ZAT PENGAWET MAKANAN ALAMI DAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA. Diakses

melalui http://santrighulam.blogspot.co.id/2013/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html.

Pada tanggal 14 desember 2017.

Soelistojono. 2011. PROSES PEMBUATAN IKAN ASIN. Diakses melalui

http://bumipertiwiextrem.blogspot.co.id/2011/03/proses-pembuatan-ikan-asin.html. Pada tanggal 14

desember 2017.

Sri, fitria. 2014. Pegertian konjugasi bakteri, diakses melalui http://www.sridianti.com/pengertian-konjugasi-

bakteri.html. Pada tanggal 14 desember 2017.

Sridiyanti. 2014. Ciri-ciri Cyanobacteria (Bakteri Hijau-Biru). Diakses melalui

http://www.sridianti.com/ciri-ciri-cyanobacteria-bakteri-hijau-biru.html. Pada tanggal 14 desember

2017.

Sumadi, yenny. 2010. PROKARIOTIK. Diakses melalui http://slideplayer.info/slide/12124053/. Pada

tanggal 14 desember 2017

Sumber

Tiah. 2015. Waspadai Depot Air Minum Isi Ulang, Banyak Ditemukan Bakteri E.coli. diakses melalui

http://jabar.tribunnews.com/2015/06/25/waspadai-depot-air-minum-isi-ulang-banyak-ditemukan-

bakteri-ecoli. Pada tanggal 14 desember 2017.

Vidiansyah. 2017. Mengolah Limbah Cucian Beras Menjadi Nata. Diakses melalui https://nano-

biotekno.blogspot.co.id/2017/07/mengolah-limbah-cucian-beras-menjadi.html. Pada tanggal 14

desember 2017.

Widyastuti, nia, 2010. Eubacteria. Diakses melalui https://www.slideshare.net/NiaWidyastuti/e-u-b-a-c-t-e-

r-i-a. pada tanggal 14 desember 2017.

Widyastuti, nia. 2010. Archaebacteria. Diakses melalui https://www.slideshare.net/NiaWidyastuti/a-r-c-h-a-

e-b-a-c-t-e-r-i-a. pada tanggal 14 desember 2017.

Alfin Zidniyatur Rochman banjari| 25


Data Loading...