ANEMIA PADA IBU HAMIL - PDF Flipbook

Anemia sudah menjadi penyakit yang

117 Views
36 Downloads
PDF 8,414,457 Bytes

Download as PDF

REPORT DMCA


ASUHAN KEPERAWATAN
“ANEMIA PADA KEHAMILAN”

Makalah ini ditujukan untuk penilaian tugas Keperawatan Maternitas
Dosen Pembimbing: Ns.Vero Yeni Rahmawati, M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh: : 181083
Kelompok 1 : 181084
1. Aditya Pramono : 181125
2. Ahtalita : 181086
3. Alfa Ayu Clara : 181087
4. Annisa Oktavia : 181008
5. Armiyani : 181129
6. Bastian Prambudi
7. Birgita Novanti

3D

STIKES RS HUSADA
JAKARTA
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuha Yang Maha Esa, atas berkah,
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Asuhan Keperawatan Anemia Pada Kehamilan”.

Makalah ini telah dibuat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca. Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 01 Oktober 2020

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................... 3
1.3 Manfaat Penulisan................................................................... 3

BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................... 4
2.1 Definisi Anemia Pada Kehamilan........................................... 4
2.2 Klasifikasi Anemia Pada Kehamilan ...................................... 4
2.3 Etiologi Anemia Pada Kehamilan........................................... 5
2.4 Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan ................................... 6
2.5 Manifestasi Klinik Anemia Pada Kehamilan.......................... 6
2.6 Komplikasi Anemia Pada Kehamilan ..................................... 7
2.7 Pemeriksaan Diagnostik Anemia Pada Kehamilan................. 8
2.8 Penatalaksanaan Medis Anemia Pada Kehamilan .................. 8
2.9 Penatalaksanaan Keperawatan Anemia Pada Kehamilan ....... 9

BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................... 14
3.1 Kasus .................................................................................... 14
3.2 Asuhan Keperawatan ............................................................ 14

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 31
4.1 Kesimpulan ........................................................................... 31
4.2 Saran...................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iv

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dimana terdapat pertumbuhan dan

perkembangan janin intrauterine sejak konsepsi sampai permulaan persalinan.
Pada masa kehamilan volume darah akan bersikulasi secara bertahap dan

progresif dari umur kehamilan 6 minggu akan terus meningkat pada umur
kehamilan 14-27 minggu dan puncaknya pada umru kehamilan 32-34 minggu.
Peningkatan volume darah ini terjadi untuk menyuplai darah ke uterus, payudara,
ginjal, kulit dan sejumlah organ lainnya, serta memfasilitasi pertukaran gas dan gizi
pada ibu janin. (Wylie dan Bryce, 2010)

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis
anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Anemia pada kehamilan
merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial
ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya
manusia. Anemia hamil disebut “potentia danger to mother and child” (potensial
membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius
dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini
terdepan. (Manuaba, 1998)

Anemia dalam kehamilan merupakan komplikasi akibat berbagai perubahan
anatomuk serta fisiologik dalam tubuh ibu yang dapat menyebabkan ekspansi
volume plasma sehingga kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan
eritropoetin.

Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke enam kehamilan dan
mencapai maksimum pada minggu ke 24 kehamilan, dan terus meningkat sampai
minggu ke 37. Pada titik puncaknya volume plasma sekitar 40% lebih tinggi pada
ibu hamil dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil. Akibatnya, volume
plasma bertambah dan sel darah merah meningkat. Peningkatan volume plasma
terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan
eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (hemodilusa).
(Prawirohardjo, 2010).

Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh
dunia adalah sebesar 41,8 %. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2016,

1

prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Pemberian tablet Fe
di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 85 %. Presentase ini mengalami peningkatan
dibandingkan pada tahun 2014 yang sebesar 83,3 %. Meskipun pemerintah sudah
melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan
memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan
tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi
(Mariana, Wulandari, & Padila, 2018)

Hasil Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2018
menunjukkan persentase anemia pada ibu hamil sebesar 48,9 % . Dampak anemia
pada ibu hamil maupun janinnya dapat mengganggu kesehatan dan menyebabkan
abortus, persalinan prematur, peningkatan angka infeksi, ancaman dekompensasi
jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl (Pratami, 2016).

Hasil penelitian Putri Rosalina & Trisnasari tahun 2015 bahwa 224 ibu
hamil dengan anemia yang mengalami abortus sebanyak 91 orang (40,6%). Bahaya
terhadap janinya adalah resiko terjadinya kematian intra-uteri, abortus, berat badan
lahir rendah, resiko terjadinya cacat bawaan, peningkatan resiko infeksi pada bayi
hingga kematian perinatal atau tingkat intilegensi bayi rendah (Pratami, 2016).

Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur selama tahun
2018 terdapat ibu hamil yang mengalami anemia 16.206 orang dengan persentase
13,2%. Sedangkan di Kota Kupang sendiri 1.357 ibu hamil yang mengalami
anemia dengan persentase 7,4%. Berdasarkan data yang didapatkan dari wilayah
kerja Puskesmas Bakunase bulan Januari – April 2019 terdapat 32 ibu hamil
dengan anemia dengan kadar Hb berkisar antara 7 gr/dl sampai 10gr/dl.

Upaya pencegahan anemia pada ibu hamil menurut Prawiroharjo, 2006
berupa Kebijakan program kunjungan antenatal yang dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan (K-4). Satu kali pada trimester pertama (K-1), satu kali pada
trimester ke dua dan dua kali pada trimester ke tiga. Efektifitas antenatal care tidak
hanya dilihat dari keberhasilan cakupan dari K-1 sampai K-4 saja, akan tetapi
ditinjau dari keteraturan melakukan kunjungan.

Upaya yang dapat dilakukan berupa penyuluhan atau konseling pemenuhan
kebutuhan ibu hamil, pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan Hb dan lain-lain
(Jannah, 2012)

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menstimulasi atau
merangsang terhadap terwujudnya sebuah perilaku kesehatan. Apabila ibu hamil

2

mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan
mempunyai perilaku kesehatan yang baik dengan harapan dapat terhindar dari
berbagai akibat atau risiko dari terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan
yang demikian berpengaruh terhadap penurunan kejadian anemia pada ibu hamil.
(Purbadewi & Ulvie, 2013)
1.2. Tujuan Penulisan

1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Ibu hamil yang menderita
anemia pada kehamilan

2. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada Ibu hamil dengan anemia
pada kehamilan

3. Mampu menyusun intervensi keperawatan pada Ibu hamil dengan
anemia pada kehamilan

4. Mampu melakukan implementasi pada Ibu hamil dengan anemia pada
kehamilan

5. Mampu melakukan evaluasi keperawatan berdasarkan implementasi yang
telah dibuat pada ibu hamil dengan anemia pada kehamilan

1.3. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis
Makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta kemampuan
dalam menerapkan asuhan keperawatan anemia pada kehamilan. Serta penulis
dapat mengaplikasikan segala informasi dan ilmu yang telah didapat ke dalam
bentuk asuhan keperawatan.

2. Bagi Instansi
Makalah ini dapat menjadi sumber referensi dalam ilmu keperawatan
khsuusnya di bidang maternitas.

3. Bagi Ibu hamil dan Masyarakat
Makalah ini dapat membantu Ibu hamil untuk memahami kondisi yang dihadapi
sehingga dapat mencegah terjadinya anemia ataupun komplikasi dari anemia
pada kehamilan, dan menjadi bahan belajar untuk masyarakat sehingga
masyarakat dapat mengenal dan memahami bagaimana meningkatan kesehatan
bagi anggota keluarga, khusunya Ibu hamil

3

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Anemia Pada Kehamilan
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematocrit atau hitung

jenis eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan
oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat pada keadaan tertentu dimana ketiga
parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi,
perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak
cukup hanya pada label anemia tetapi harus dapat ditatapkan penyakit dasar yang
menyebabkan anemia tersebut. (Sudoyo & dkk, 2009)

Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau
kemampuan pengangkutan oksigen oleh sel darah merah tidak dapat memenuhi
kebutuhan normal yang berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin,
ketinggian (diatas permukaanlaut), kebiasaan merokok, dan kehamilan.
(WHO,2014)

Anemia dalam kehamilan didefenisikan sebagai suatu kondisi kadar
hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin
kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II . (Pratami 2016)

Menurut Ertiana,Astutik, 2016 pengertian anemia dalam kehamilan adalah
suatu kondisi adanya penurunan sel darah merah atau menurunnya kadar Hb,
sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada
ibu dan janin menjadi berkurang.
2.2 Klasifikasi Anemia Pada Kehamilan
A. Anemia defisiensi besi

Adalah anemia akibat kurangnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi. (Khumaira M, 2012)
B. Anemia megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya asam folik. Anemia ini
muncul akibat kurangnya malnutrisi dan infeksi kronik. (Esti Nugraheny,
2010)
C. Anemia hipoplastik

4

Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi fungsi sum-sum tulang
dalam membentuk sel-sel darah merah baru.
D. Anemia hemolitik Adalah anemia yang disebabkan oleh pemecahan sel
darah merah yang lebih cepat dari pembentukannya.
2.3 Etiologi Anemia Pada Kehamilan
Anemia dapat disebabkan karena hilangnya sel darah merah yang
meningkat, misalnya akibat perdarahan karena trauma atau operasi, infeksi parasit,
penyakit inflamasi. Penurunan produksi normal sel darah merah akibat defisiensi
besi, vitamin B12, folat, malnutrisi, malabsorpsi, infeksi HIV, serta penyakit kronis
juga dapat menyebabkan anemia.(Soraya, 2013)
Secara umum anemia pada kehamilan disebabkan oleh : (Aisyirah, 2012)
a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
b. Kurangnya asupan zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil
c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi ( Fe )
pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

Menurut Pratami (2016) penyebab anemia yaitu:
1. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak

sebanding dengan peningkatan volume plasma
2. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb), dimana

zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
3. Ekonomi: tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan ketidak

tahuan tentang pola makan yang benar .
4. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak

dan perdarahan akibat luka.
5. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
6. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan.
7. Hamil saat masih remaja

5

2.4 Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan

2.5 Manifestasi Klinik Anemia Pada Kehamilan
A. Anemia ringan
Biasanya anemia ringan tidak menimbulkan tanda dan gejala apapun, jika
anemia secara perlahan terus menerus (kronis), tubuh dapat beradaptasi dan
mengimbangi perubahan, dalam hal ini mungkin tidak ada gejala apapun
sampai anemia menjadi berat.
6

B. Anemia sedang
Karena jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan

berkurangnya pengiriman oksigen ke setiap jaringan dalam tubuh, anemia
dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Gejala anemia mungkin
termasuk: kelelahan, penurunan energi, kelemahan, sesak nafas, ringan,
tampak pucat.

C. Anemia Berat
Beberapa tanda yang yang mungkin menujukan anemia berat pada

seseorang, seperti: perubahan warna tinja, denyut jantung cepat, tekanan
darah rendah, frekuensi nafas cepat, pucat atau kulit dingin, pusing, sakit
kepala, dan nyeri dada.

2.6 Komplikasi Anemia Pada Kehamilan
Menurut (Wilkinson & Green,2012):

a. Infeksi dan penyembuhan luka yang terhambat
b. Hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan

Menurut (Nugraheny, 2010 ):
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan persalinan dan nifas :

a. Keguguran
b. Partus prematurus
c. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
d. Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan
e. Syok
f. Afibrinogemia dan hipofribinogemia
g. Infeksi intrapartum dan nifas
h. Bila terjadi anemia gravis terjadi payah jantung.
2. Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi
a. Abortus
b. IUFD
c. Stillbirth (kematian janin waktu lahir)
d. Kematian perinatal tinggi
e. Prematuritas

7

2.7 Pemeriksaan Diagnostik Anemia Pada Kehamilan

1. Jumlah darah lengkap (JBL) :

Hemoglobin dan hematokrit menurun

2. Pewarna sel darah merah :

Mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengidentifikasi tipe

khusus anemia)

3. LED :

Peningkatan kerusakan SDM atau penyakit malignasi

4. Masa hidup SDM :

Berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal: pada tipe anemia

tertentu, SDM mempunyai waktu hidup lebih pendek,

4. Hemoglobin elektroforesis :

Mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin

6. Folat serum dan vitamin B12 :

Membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan diferensi masukan /

absorbs

Menurut (Wilkinson & Green, 2012):

a. Hb: kurang dari 11g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari

10,5 g/dl pada trimester kedua.

b. Ht: kurang dari 35% pada trimester pertama, kurang dari 30% pada

trimester kedua, dan kurang dari 34% pada trimester ketiga.

c. Indeks Sel Darah Merah: sel mikrositik dan hipokromik untuk anemia

defisiensi zat besi, dan sel megaloblastik untuk defisiensi asam folat.

2.8 Penatalaksanaan Medis Anemia Pada Kehamilan

1. Transpalasi sel darah merah

2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi

3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah

4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhhkan

oksigen

5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada

6. Konsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi seperti, daging dan

sayuran hijau

Penanganan anemia yang tepat merupakan hal penting untuk mengatasi

anemia pada awal untuk mencegah atau meminimalkan konsekuensi serius
8

perdarahan. Penanganan anemia secara efektif perlu dilakukan. Ibu hamil berhak

memilih kadar Hb normal selama kehamilan dan memperoleh pengobatan yang

aman dan efektif.

Pengobatan yang aman dan efektif akan memastikan ibu hamil memiliki

kadar Hb yang normal dan mencegah pelaksanaan tindakan tranfusi darah.

Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah telah ditentang selama dekade terakhir.

Selain itu, tindakan tranfusi beresiko menimbulkan masalah yang lain, seperti

transmisi virus dan bakteri. (Pramitami, 2016)

Tinjauan Cochrane terhadap 17 penelitian menemukan bahwa pemberian

zat besi oral dapat menegurangi anemia defesiensi zat besi selama trimester II

kehamilan dan meningkatkan kadar Hb dan firitin seru dibandingkan dengan

pemberian plasebo. Penelitian tersebut diambil dari 101 penelitian yang sebagian

besar uji cobanya berfokus pada hasil laboratorium tentang efek perlakuan berbeda

terhadap ibu hamil yang mengalami anemia defesiensi zat besi, penilaian

morbiditas ibu & bayi, parameter faal darah, dan efek samping pengobatan.

Terdapat satu uji acak terkontrol yang menyatakan bahwa pemberian zat

besi oral harian selama empat minggu memiliki hasil yang lebih baik dalam

meningkatkan kadar Hb rata-rata 19,5 g/dl. Zat besi oral dan iron polymaltose aman

diberikan dan dapat meningkatkan kadar Hb dengan lebih efektif dibandingkan

dengan pemberian zat besi oral secara terpisah pada anemia defesiensi zat besi yang

berkaitan dengan kehamilan. (Pramitami, 2016)

Konsumsi suplemen zat besi setiap hari berkaitan erat dengan peningkatan

kadar Hb ibu sebelum dan sesudah kelahiran. Selain itu, tindakan tersebut juga

mengurangi resiko anemia yang berkepanjangan. Ibu yang mengkonsumsi

suplemen zat besi atau asam folat, baik harian maupun intermiten, tidak

menunjukan perbedaan efek yang signifikan. Konsumsi zat besi oral yang melebihi

dosis tidak meningkatkan hematokrit, tetapi meningkatkan kadar Hb. Pemberian

suplemen zat besi oral sering kali menimbulkan efek samping mual dan sembelit

(Pratami 2016).

2.9 Penatalaksanaan Keperawatan Anemia Pada Kehamilan

a. Pada saat kunjungan awal, kaji riwayat pasien

1. Telusuri riwayat anemia, masalah pembekuan darah, penyakit sel sabit,

anemia glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), atau penyakit hemolotik

herediter lain.

9

b. Lakukan hitungan darah lengkap pada kunjungan awal
1. Morfologi
2. Kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) pada kehamilan
3. Rujuk pasien ke ahli gizi atau konseling gizi, atau keduanya

c. Bila pasien hamil, periksa kadar hematokrin pada awal kunjungan, yaitu 28
minggu setelah memulai terapi
1. Atasi tanda-tanda anemia
2. Konsultasikan dengan dokter

Pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang menderita anemia adalah dengan
mengkonsumsi nutrisi yang baik untuk mencegah terjadinya anemia jika sedang
hamil, makan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun
hijau, daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah) yang dapat membantu
memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi
dengan baik. Selain itu pemberian vitamin adalah cara terbaik untuk memastikan
bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan folat, dan pastikan tubuh mendapatkan
setidaknya 27 mg zat besi setiap hari, yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan
yang tinggi kandungan zat besi. (Proverawati, 2011)

Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dilakukan dengan
memberikan asupan zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk meningkatkan
pembentukan hemoglobin. Upaya yang dapat dilakukan adalah: (Sugihantono,
2016)

1) Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi
Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola

makan bergizi seimbang, yang terdiri dari aneka ragam makanan,
terutama sumber pangan hewani yang kaya zat besi (besi heme)
dalam jumlah yang cukup sesuai dengan AKG. Selain itu juga perlu
meningkatkan sumber pangan nabati yang kaya zat besi (besi non-
heme), walaupun penyerapannya lebih rendah dibanding dengan
hewani. Makanan yang kaya sumber zat besi dari hewani contohnya
hati, ikan, daging dan unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran
berwarna hijau tua dan kacang-kacangan. Untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dari sumber nabati perlu mengonsumsi buah-
buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu.

10

Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain, seperti tanin,
fosfor, serat, kalsium, dan fitat.
2) Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi

Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan satu atau
lebih zat gizi kedalam pangan untuk meningkatkan nilai gizi pada
pangan tersebut. Penambahan zat gizi dilakukan pada industri
pangan, untuk itu disarankan membaca label kemasan untuk
mengetahui apakah bahan makanan tersebut sudah difortifikasi
dengan zat besi. Makanan yang sudah difortifikasi di Indonesia
antara lain tepung terigu, beras, minyak goreng, mentega, dan
beberapa snack. Zat besi dan vitamin mineral lain juga dapat
ditambahkan dalam makanan yang disajikan di rumah tangga
dengan bubuk tabur gizi atau dikenal juga dengan Multiple
Micronutrient Powder

.
3) Suplementasi zat besi

Pada keadaan dimana zat besi dari makanan tidak mencukupi
kebutuhan terhadap zat besi, perlu didapat dari suplementasi zat
besi. Pemberian suplementasi zat besi secara rutin selama jangka
waktu tertentu bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin
secara cepat, dan perlu dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan
zat besi di dalam tubuh.

11

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Asuhan Keperawatan

Tanggal Pengkajian : 02 Oktober 2020

Nomor Register : 01630007

Diagnosa Medis : Anemia

1. - IDENTITAS KLIEN

Nama Klien : Ny.M

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 26 tahun

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Pendidikan : SMA

Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Jalan Marunda nomor 14 RT 024

RW 07

- PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn.R

Jenis Kelamin : Pria

Usia : 28 tahun

Hubugan Keluarga : Suami

Pekerjaan : Karyawan Swasta

2. ALASAN MASUK

Mengeluh sulit tidur, pusing, sering BAK, lelah,letih dan lesu ketika

melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan rumah, Ibu

mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan sayur dan Ibu juga tidak mengerti
dengan penyebab anemia yang terjadi pada kehamilannya, Ibu juga mengatakan

takut dengan keadaan janinnya apabila tubuhnya mengalami penambahan berat
badan.

3. RIWAYAT MENSTRUASI

Menarche :13tahun

12

Lama : ± 7hari

Sifat Darah : Encer

Siklus : ±28 hari

Ganti pembalut : 3x sehari

Frekuensi : Teratur

Keluhan : Disminorhea

4. RIWAYAT PERKAWINAN

Pasien mengatakan menikah pada tahun 2014 dengan usia perkawinan saat

ini 6 tahun.

5. RIWAYAT OBSTETRI

No Tgl/thn Tpt Cara penolong Jk Bb/pb nifas Keadaan

partus partus anak anak

sekarang

1 2015 RS N Bidan P Hidup

6. RIWAYAT PEMAKAIAN KONTRASEPSI
Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti KB sebelumnya dan ada rencana

untuk ikut KB sekarang karena ingin membesarkan anak terlebih dahulu.
7. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

Ibu mengatakan saat hamil muda kemarin ibu sering mual dan muntah, saat
hamil kedua ini sering terasa hanya pusing, pandangan mata kabur dengan
tekanan darah 90/60
8. DATA PSIKOLOGIS

Ibu mengatakan kehamilan sekarang adalah kehamilan yang memang
diinginkan dan anak yang lahir sekarang disusui selama 6 bulan dan adanya
dukungan suami untuk menyusui, selama interaksi antara ibu dengan bayi serta
suami sangat baik.
9. DATA SPIRITUAL

Pasien adalah seorang yang percaya akan tuhan, dan pasien mengatakan
sering beribadah.
10. DATA SOSIAL EKONOMI

Pasien dari ekonomi rendah tinggal bersama keluarga perempuan belum
mempunyai rumah.

13

11. AKTIVITAS SEHARI-HARI

Pasien dapat menolong diri sendiri, napsu makan baik untuk makan 3x/hari

tetapi tidak mengkonsumsi sayur dan buah. Untuk pola tidur, pasien tidur 8 jam

perhari dan tidak tidur siang.

12. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum : Pasien baik, Berat badan pasien 55kg dan

tinggi badan pasien 150cm, tekanan darah:

90/60mmHg, suhu: 36,5C.

nadi:102x/menit, pernapasan:

b. Kepala : Rambut bersih, tidak ada ketombe dan

rambut rontok

c. Wajah : Tampak pucat, tidak tampak bintik-bintik

hitam pada wajah

d. Mata : Konjungtiva anemis, skelera anikterik

e. Hidung : Simetris , tidak ada pernapasan cuping

Hidung

f. Mulut : Bibir tampak pucat, mukosa bibir lembab

g. Telinga : Simetris kiri kanan, tidak ada cairan keluar

h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah

bening dan vena jugularis

i. Payudara : Simetris kiri kanan, papilla mamae

menonjol, tidak ada lecet dan

pembengkakan

j. Pemeriksaan Leopold :

a) Palpasi Leopold I : TFU pertengahan pusat dan teraba bundar,

keras , tidak rata dan tidak melenting

kemungkinan bokong janin

b) Palpasi Leopold II : Pada perut ibu sebelah kanan teraba

panjang dan keras seperti papan

kemungkinan punggu janin dan bagian kiri

perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil

kemungkinan ekstermitas janin

c) Palpasi Leopold II I: Pada perut ibu bagian bawah teraba bulat,

keras dan masih bisa digoyangkan, kepala
14

janin masih belum masuk PAP
d) Palpasi Leopold IV: Pada bagian bawah perut ibu terab bulatm

melenting dan belum masuk PAP
e) Aukultasi perut : Terdengar detak jantung janin 141x,

perkusi reflex patel: positif kiri dan kanan
13. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah: Hb: 10,6 gr
Program terapi : Obat oral: Vit C, Sf

15

DATA FOKUS

Data Subyektif Data Obyektif

- Ibu mengatakan sering terasa pusing - Hb 10,6 gr/dl

apabila terlalu lama berdiri - Wajah terlihat pucat, konjungtiva

- Ibu mengatakan cepat lelah saat anemis

melakukan aktivitas seperti mencuci - Ibu terlihat susah untuk

dan membersihkan rumah beraktivitas

- Ibu mengatakan tidak mengerti dengan - Wajah terlihat pucat

penyebab kurang darah yang terjadi - Konjungtiva tampak anemis

pada kehamilanya - Ibu terlihat banyak bertanya

- Ibu juga mengatakan hampir tidak tentang penyebab anemia pada

pernah mengkonsumsi buah dan sayur kehamilanya

karena tidak tahu dengan manfaat dari - Ibu terlihat banyak bertanya

buah dan sayur tentang manfaat dari buah dan

- Ibu mengeluh sulit tidur sayur

- Ibu mengatakan sering BAK - Tinggi badan : 150 cm

- Ibu mengatakan takut dengan keadaan - Berat badan : 55 kg

janinya apabila tubuhnya mengalami - TTV : Tekanan darah : 90/60

penambahan berat badan. mmHg, Suhu : 36,5°C, Nadi :

102 x/mnt, RR :22 x/mnt

16

ANALISA DATA

Nama klien / Umur : Ny. M / 26 tahun

No. Kamar / Ruang :

No Data Masalah Etiologi

1 DS: Risiko perdarahan b.d Penurunan

- Ibu mengatakan sering terasa pusing kadar hemoglobin

apabila terlalu lama berdiri

- Ibu mengatakan cepat lelah saat

melakukan aktivitas seperti mencuci dan

membersihkan rumah

- Ibu mengeluh sulit tidur

DO :

- Hb 10,6 gr/dl

- Wajah terlihat pucat

- konjungtiva tampak anemis

- TTV : Tekanan darah : 90/60 mmHg,

Suhu : 36,5°C, Nadi : 102 x/mnt, RR :22

x/mnt

2 Intoleransi b.d
DS: aktivitas ketidakseimbanga
- Ibu mengatakan sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri n antara suplai
- Ibu mengatakan cepat lelah saat dan kebutuhan
melakukan aktivitas seperti mencuci dan
membersihkan rumah oksigen
DO :
- Hb 10,6 gr/dl
- Wajah terlihat pucat
- konjungtiva tampak anemis
- Ibu terlihat susah untuk beraktivitas

17

- TTV : Tekanan darah : 90/60 mmHg,
Suhu : 36,5°C, Nadi : 102 x/mnt, RR :22
x/mnt

3 DS: Defisiensi b.d kurang minat
- Ibu mengatakan tidak mengerti dengan pengetahuan untuk belajar
penyebab kurang darah yang terjadi pada
kehamilanya
- Ibu juga mengatakan hampir tidak
pernah mengkonsumsi buah dan sayur
karena tidak tahu dengan manfaat dari
buah dan sayur

DO:
- Ibu terlihat banyak bertanya tentang
penyebab anemia pada kehamilanya
- Ibu terlihat banyak bertanya tentang
manfaat dari buah dan sayur.

18

DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas)

Nama klien / Umur : Ny. M / 26 tahun
No. Kamar / Ruang : …………………………………………………

No Diagnosa Keperawatan (P&E) Tanggal Tanggal Nama
jelas
ditemukan teratasi Kel.1

1 Risiko perdarahan berhubungan dengan b.d 05-10-2020 07-10-2020

Penurunan kadar hemoglobin

2 Intoleransi aktivitas berhubungan 05-10-2020 07-10-2020 Kel.1
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen

3 Defisiensi pengetahuan b.d kurang minat 05-10-2020 07-10-2020 Kel.1
untuk belajar

19

RENCANA KEPERAWATAN

( Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen )

Nama klien / Umur : Ny. M / 26 tahun
No. Kamar / Ruang : …………………………………………

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria Rencana tindakan Paraf &
Nama
(PES) Hasil jelas
Kel. 1
1. Risiko perdarahan berhubungan Setelah dilakukan 1. Observasi TTV

dengan b.d Penurunan kadar asuhan keperawatan pasien

hemoglobin, ditandai dengan selama 3x24 jam, 2. Monitor tanda dan
DS: diharapkan pasien gejalah perdarahan
mampu mengatasi
- Ibu mengatakan

sering terasa pusing resiko kehilangan 3. Lindungi pasien

apabila terlalu lama darah dengan kriteria dari trauma yang
dapat
berdiri hasil : menyebabkan
perdarahan
- Ibu mengatakan 1. Tidak ada kehilangan

cepat lelah saat darah yang terlihat

melakukan aktivitas 2. Tidak ada perdarahan 4. Anjurkan pasien

seperti mencuci dan pervaginam untuk menghindari
membersihkan
rumah 3. TTV dalam batas mengangkat benda
- Ibu mengeluh sulit normal: berat
tidur  TD : 100-
DO : 120/60-80 5. Instruksikan pasien
- Hb 10,6 gr/dl mmHg untuk
- Wajah terlihat pucat
- konjungtiva tampak  N : 60- meningkatkan
anemis
- TTV : Td : 90/60 100x/menit makanan yang

 RR : 16- kaya vitamin K

20x/menit

6. Anjurkan pasien

 S : 36,5-37,5 ℃
untuk mencegah
4. Tidak ada penurunan

Hemoglobin (Hb) konstipasi

mmHg, Suhu : 7. Instruksikan pasien

36,5°C, Nadi : 102 dan keluarga untuk
x/mnt, RR :22 x/mnt memonitor tanda
perdarahan

20

Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Observasi dan

berhubungan Asuhan keperawatan awasi TTV pasien

2. ketidakseimbangan antara selama 3x24 Jam 2. Kaji penyebab

suplai dan kebutuhan diharapkan Pasien keletihan

oksigen, ditandai dengan : Mampu menoleransi 3. Kaji kemampuan

DS: aktivitas yang bisa untuk melakukan

- Ibu mengatakan dilakukan dengan tugas

sering terasa pusing kriteria hasil: 4. Kaji kehilangan

apabila terlalu lama 1. Menyadari gangguan

berdiri keterbatasan keseimbangan Kel 1

- Ibu mengatakan energi gaya jalan

cepat lelah saat 2. Menyeimbangkan kelemahan otot

melakukan aktivitas aktivitas dan 5. Bantu pasien untuk

seperti mencuci dan istirahat mengidentifikasi

membersihkan 3. Mengatur jadwal aktivitas pasien

rumah aktivitas untuk 6. Posisikan pasien

DO : menghemat dengan tepat dan

- Hb 10,6 gr/dl energi nyaman

- Wajah terlihat pucat 7. Berikan

- konjungtiva tampak lingkungan yang

anemis tenang

- Ibu terlihat susah 8. Anjurkan pasien

untuk beraktivitas istirahat dengan

- TTV : Tekanan tenang

darah : 90/60

mmHg, Suhu :

36,5°C, Nadi : 102

x/mnt, RR :22 x/mnt

21

3. Defisiensi pengetahuan b.d Setelah dilakukan 1. Jelaskan

kurang minat untuk belajar, asuhan keperawatan mengenai proses

ditandai dengan: selama 3x24 jam, penyakit

DS: diharapkan pasien 2. Jelaskan tanda
- mampu memahami
Ibu mengatakan proses penyakit dan gejala yang
tidak mengerti
umum dari

dengan penyebab dengan kriteria hasil : penyakit

kurang darah yang 1. Mengetahui 3. Edukasi pasien Kel. 1
faktor risiko mengenai
terjadi pada tindakan untuk
2. Mengetahui tanda
kehamilanya

- Ibu juga dan gejala dari mengontrol /

mengatakan penyakit meminimalkan

hampir tidak 3. Mengetahui gejala

pernah karakter spesifik 4. Edukasi pasien
mengkonsumsi penyakit mengenai tanda
buah dan sayur 4. Mengetahui dan gejala yang

karena tidak tahu strategi untuk harus dilaporkan

dengan manfaat meminimalkan kepada petugas
dari buah dan sayur perkembangan kesehatan

DO: penyakit 5. Beri informasi

Ibu terlihat banyak bertanya kepada keluarga

tentang penyebab anemia mengenai
pada kehamilanya perkembangan
pasien, sesui
- Ibu terlihat banyak kebutuhan
bertanya tentang

manfaat dari buah 6. Diskusikan
dan sayur. pilihan terapi
penanganan

22

CATATAN KEPERAWATAN (hari pertama)

Nama klien / Umur : Ny. M / 26 tahun
No. Kamar / Ruang : ……………………………

TGL/ NO. Tindakan Keperawatan Paraf &
Nama jelas
WAKTU DK Dan hasil
Kel.1
05-10- 1. Mengobservasi TTV pasien
2020 1 Hasil : TTV : Tekanan darah : 90/60 mmHg, Suhu : 36,5°C,

08.30 Nadi : 102 x/mnt, RR :22 x/mnt

09.00 2. Memonitor tanda dan gejala perdarahan Kel.1
Hasil : pasien tidak ada tanda-tanda perdarahan

09.30 3. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan makanan Kel.1
yang kaya vitamin K

Hasil : pasien mengatakan akan memakan sayuran hijau dan Kel.1
kacang-kacangan
10.00
4. Menganjurkan pasien untuk mencegah konstipasi
Hasil: ibu mengatakan akan memakan buah dan sayur yang tinggi
serat

10.30 2 1. Mengkaji kemampuan untuk melakukan tugas Kel.1
11.00 Hasil : Pasien mengatakan mampu menyapu, dan mencuci piring Kel.1
11.30 Kel.1
12.00 2. Mengobservasi dan mengawasi TTV pasien Kel.1
Hasil : TTV, TD: 90/60 mmhg, N: 102 x/mnt,

S: 36,5 oC, RR: 22x/mnt
3. Mengkaji kehilangan gangguan keseimbangan gaya jalan

kelemahann otot
Hasil : pasien bisa berjalan secara normal

4. Memposisikan pasien dengan tepat dan nyaman
Hasil : posisi pasien semi fowler

5. Memberikan lingkungan yang tenang dan menganjurkan

23

12.30 pasien istirahat dengan tenang Kel.1
Hasil : Pasien tampak masih pusing, lelah dan letih

13.00 1. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari Kel.1
3 penyakitnya Kel.1

13.30 Hasil : pasien mengatakan sudah mengerti tanda-tanda anemia

14.00 2. Menjelaskan mengenai proses penyakit

Hasil : Ibu bisa mengulangi kembali tentang anemia, penyebab
anemia serta penanganan dari anemia walaupun belum lancar
tetapi Ibu sudah bisa mengulang kembali

3. Mendiskusikan pilihan terapi penanganan
Hasil : Ibu mengatakanan akan memakan buah dan sayur

Kel.1

24

CATATAN KEPERAWATAN (hari ke 2)

Nama klien / Umur : Ny. M / 26 tahun
No. Kamar / Ruang :……………………….

TGL/ NO. Tindakan Keperawatan Paraf &
Nama jelas
WAKTU DK Dan hasil
Kel.1
06-10-
Kel.1
2020 1 1. Menganjurkan pasien untuk menghindari mengangkat Kel.1

08.30 benda berat Kel.1

Hasil : pasien mengatakan sudah menghindari untuk

mengangkan benda berat

09.00 2. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan makanan

yang kaya vitamin K

Hasil : Ibu mengatakan sudah memakan sayur

09.30 3. Menganjurkan pasien untuk mencegah konstipasi
Hasil : ibu terlihat mulai memakan buah dan sayur yang tinggi

serat

10.00 4. Meminta ibu/keluarga memantau tanda- tanda
perdarahan

Hasil : Ibu terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa

menghindari faktor risiko terjadinya perdarahan

10.30 2 Kel.1
11.00 Kel.1
11.30 1. Mengobservasi dan awasi TTV pasien Kel.1
Hasil : TTV : TD:90/70 mmhg , N:88 x/mnt, S :36,5 oC, RR :
20x/mnt

2. Memposisikan pasien dengan tepat dan nyaman
Hasil : Pasien bisa mengatur posisi yang nyaman (semi fowler)

3. Memberikan lingkungan yang tenang dan menganjurkan
pasien istirahat dengan tenang

Hasil : ibu mengatakan sudah merasa tenang dan nyaman untuk
istirahat

25

12.00 3 1. Mengedukasi pasien mengenai tindakan untuk Kel.1
12.30 mengontrol / meminimalkan gejala Kel.1
13.00 Kel.1
Hasil : pasien terlihat sudah memahami tindakan yang harus
dilakukan untuk mengontrol gejala yang timbul

2. Mengedukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang
harus dilaporkan kepada petugas kesehatan

Hasil : pasien mengatakan mengerti tanda-tanda yang harus
dilaporkan ke perawat

3. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai
perkembangan pasien, sesuai kebutuhan

Hasil : keluarga mengatakan lebih tenang karna pasien sudah
mulai membaik

26

CATATAN KEPERAWATAN (hari ketiga)

Nama klien / Umur : Ny. M / 26 tahun
No. Kamar / Ruang : ………………………

TGL/ NO. Tindakan Keperawatan Paraf &
Nama jelas
WAKTU DK Dan hasil
Kel.1
07-10- 1 1. Mengobservasi TTV pasien
Kel.1
2020 Hasil : TD: 100/70 mmHg, nadi 85 x/mnt, RR: 20 x/mnt, suhu
Kel.1
08.30 36,6°C.
Kel.1
09.00 2. Menganjurkan pasien untuk menghindari mengangkat
Kel.1
benda berat
Kel.1
Hasil : Ibu mengatakan sudah menghindari mengangkat benda

berat

09.30 3. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan makanan

yang kaya vitamin k

Hasil : Ibu mengatakan sudah memakan sayur bayam

10.00 4. Menganjurkan pasien untuk mencegah konstipasi

Hasil : pasien mengatakan sudah mulai makan sayur dan buah

yang tinggi serat

10.30 5. Meminta ibu/keluarga memantau tanda-tanda perdarahan

Hasil : Ibu terlihat sudah menghindari faktor risiko terjadinya

perdarahan

11.00 6. Memantau HB pasien

Hasil : Hb pasien 10,8 gr/dl (normal: dibawah 11,0 gr/dl)

11.30 2 1. Mengkaji kemampuan untuk melakukan tugas Kel.1
12.00 Hasil : Pasien selalu melakukan kegiatan yang biasa dilakukan Kel.1
2. Mengkaji kehilangan gangguan keseimbangan gaya jalan,
kelemahann otot
Hasil : pasien terlihat keadaan sudah mulai membaik
3. Memposisikan pasien dengan tepat dan nyaman

27

12.30 Hasil : Pasien bisa mengatur posisi yang nyaman Kel.1
13.00 4. Memberikan lingkungan yang tenang dan menganjurkan Kel.1
pasien istirahat dengan tenang

Hasil : pasien mengatakan istirahatnya cukup

13.30 1. Menjelaskan mengenai proses penyakit Kel.1
14.00 Kel.1
3 Hasil : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang anemia yang Kel. 1
14.30 terjadi pada kehamilanya Kel. 1
15.00
2. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit

Hasil : Ibu bisa mengulangi kembali tentang anemia, tanda dan
gejala, penyebab, serta penanganan dari anemia

3. Mengedukasikan pasien mengenai tindakan untuk
mengontrol / meminimalkan gejala

Hasil : Ibu bisa mengulangi kembali tentang manfaat buah dan
sayur

4. Mendiskusikan pilihan terapi penanganan

Hasil : Ibu mengatakan sudah mulai makan buah dan
sayur

28

EVALUASI

Namaklien / Umur : Ny. M / 26 tahun
No. Kamar / Ruang : ………………………………

No. Hari/tgl/ Evaluasi Hasil (Soap) Nama Jelas
Kel. 1
Dk Jam (Mengacu pada tujuan)

Rabu, 07-10-2020 S :

1 16.00 WIB - Ibu mengatakan sudah menghindari

mengangkat benda berat

- Ibu mengatakan sudah memakan sayur

bayam

- pasien mengatakan sudah mulai makan

sayur dan buah yang tinggi serat

O:

- TD: 100/70 mmHg, nadi 85 x/mnt, RR:

20 x/mnt, suhu 36,6°C

- Ibu terlihat sudah menghindari faktor

risiko terjadinya perdarahan

- Hb pasien 10,8 gr/dl (normal: dibawah

11,0 gr/dl)

A : masalah sudah teratasi

P : intervensi dipertahankan

2 Rabu, 07-10-2020 S : Kel. 1

16.00 WIB - pasien mengatakan istirahatnya cukup

O:

- Pasien selalu melakukan kegiatan yang

biasa dilakukan

- pasien terlihat keadaan sudah mulai

membaik

- Pasien bisa mengatur posisi yang

nyaman

29

A: masalah sudah teratasi
P: intervensi dipertahankan

3 Rabu, 07-10-2020 S : Kel. 1

16.00 WIB - Ibu mengatakan sudah mengerti tentang

anemia yang terjadi pada kehamilanya

- Ibu mengatakan sudah mulai makan
buah dan sayur

O:

- Ibu bisa mengulangi kembali tentang
manfaat buah dan sayur

- Ibu bisa mengulangi kembali tentang
anemia, tanda dan gejala, penyebab, serta
penanganan dari anemia

A: masalah sudah teratasi

P: intervensi dipertahankan

30

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kasus di atas, kelompok kami mengambil tiga

diagnosa keperawatan yaitu, Risiko perdarahan berhubungan dengan b.d
Penurunan kadar hemoglobin ,Intoleransi aktivitas berhubungan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, Defisiensi
pengetahuan b.d kurang minat untuk belajar.

Anemia yang terjadi disebabkan karena Pasien hamil, sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit anemia. Hal yang perlu dilakukan
adalah Pasien membatasi aktivitas yang berlebihan dan menghindari
adanya benturan karena dapat menyebabkan perdarahan.
4.2 Saran

Masyarakat, khususnya ibu hamil sebaiknya lebih memperhatikan
tindakan pencegahan anemia pada ibu hamil dengan mencari informasi
melalui internet maupun dokter. Untuk tenaga kesehatan, sebaiknya lebih
sering mengadakan penyuluhan ke desa desa untuk mendemonstrasikan
dan mengedukasi kepada ibu hamil.

31

DAFTAR PUSTAKA

Dinkes, 2007. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. NTT: Kemenkes
RI

Ertiana, D. dan Astutik, R. Y. 2016. Adanya Anemia pada Kehamilan Trimester II
dapat Mengakibatkan Tidak Normalnya Berat Badan Bayi Baru Lahir di
Wilayah Kerja Puskesmas Bendo, Kabupaten Kediri. Jurnal Sain Med. 8
(2): 124 –129

Khumaira, M. 2012.Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Cipta Pustaka
Manuaba, dkk. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

Edisi 2. Jakarta, EGC. 2010. Hal 237-238
Nugraheny, Esti. 2010.Asuhan Kebidanan Pathologi.Yogyakarta: PustakaRihama
Nugroho, 2014. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Naha Medika
Sudoyo. A, W, dkk. Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi 4. Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam. FKUI. Jakarta, 2013. Hal 1109-1112
Pratami, 2016. Evidence-Based dalam Kebidanan. Jakarta : ECG Prawirohardjo,

2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Proverawati, 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika

Saryono, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta:Nuha Medika
Putri, Yelmi Reni dan Evi Hasnita. (2020). Asuhan Keperawatan Maternitas pada
Kasus Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Jawa Tengah :
Penerbit CV. Pena Persada.
Robson dan Waung, 2013. Patologi pada kehamilan. Jakarta : ECG
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kulitatif. Bandung : Alfabeta
Tarwono, 2007. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans Info media.
Wylie dan Bryce, 2010. Manajemen Kebidanan Gangguan Medis Kehamilan Dan
Persalinan. Jakarta: EGC

iv


Data Loading...